Bermacam-macam cara dan metode dipakai teknikalis untuk memprediksi harga. Berbagai indikator dan alat bantu dijadikannya pemandu atas analisis yang mereka lakukan. Namun, tahukah Anda kalau ternyata yang mendasari itu semua yaitu support dan resistance? Iya, beneran! Dasar dari segala bentuk analisis teknikal hanyalah memilih support dan resistance. Gak percaya? Mari kita pelajari sama-sama.
Support (S) adalah batasan yang posisinya berada di bawah pergerakan harga yang seolah-olah membatasi harga semoga tidak bergerak terlalu rendah. Sedangkan resistance (R) adalah batasan yang posisinya berada di atas pergerakan harga yang seolah-olah membatasi harga semoga tidak bergerak terlalu tinggi. Ada kata “seakan-akan” pada kalimat tadi yang berarti terdapat keadaan yang secara tidak sengaja–dan di luar kendali manusia–terjadi saat harga sedang berada di area suatu support dan resistance. Keadaan yang tanpa sengaja tadi sanggup terjadi berulang-ulang apabila harga telah mencapai level support/resistance yang sama. Untuk memudahkan Anda memehaminya support dan resistance ini sanggup kita ilustrasikan sebagai “lantai dan plafon” dan harga sebagai bola. Bola akan memantul ke atas kalau membentur lantai (support), dan akan memantul ke bawah kalau membentur plafon (resistance). Supaya makin jelas, silahkan Anda praktekan sendiri. Ambil bola basket, terus lempar yang kenceng ke plafon rumah Anda.
Pada dasarnya support dan resistance ini tercipta akhir adanya sekumpulan pedoman yang sama dari banyak trader di seluruh dunia. Mereka (trader) seringkali merespon secara serempak suatu keadaan dimana mereka pikir harga telah mencapai area jenuh beli ataupun jualnya. Pemikiran menyerupai ini sanggup terus terjadi dan berulang-ulang sehingga mengakibatkan keadaan dimana tampak menyerupai ada garis lurus yang membatasi pergerakan harga pada titik-titik tertentu. Garis lurus tersebut itulah yang dimaksud dengan garis support/resistance (S/R). (Hal ini tak terlepas dari faktor psikologis yang pernah kita pelajari di potongan SANG PENGGERAK HARGA MATA UANG).
Tak hanya itu, support dan resistance pun sanggup pula ditunjukkan dengan garis diagonal menyerupai garis ekspresi dominan (trendline). Intinya, kalau ada titik-titik dimana sanggup ditarik sebuah garis lurus—baik horizontal maupun diagonal–di titik-titik tersebut, dan selama garis itu seolah-olah menjadi penghalang harga bergerak melewatinya maka garis tersebut sanggup dikatakan sebagai garis support/resistance. Semakin sering garis support diuji / tersentuh maka support tersebut sanggup dikatagorikan sebagai strong support. Demikian pula dengan resistance, semakin sering ia diuji / tersentuh maka ia pun sanggup dikatakan sebagai strong resistance.
Lalu, apa manfaat support dan resistance bagi trader khususnya trader teknikal? Dengan memahami batas support/resistance trader seharusnya sanggup memilih batas-batas rasional dan posisi yang ideal untuk masuk ke dalam pasar sehingga menghasilkan profit yang optimal. Namun, hal tersebut harus pula dibarengi dengan pemahaman akan agresi & reaksi harga yang biasa terjadi kalau berada di area support dan resistance ini. Pemahaman akan agresi & reaksi harga (price action) ini berkhasiat semoga trader tidak salah arah dalam memilih transaksinya. Berikut agresi & reaksi yang saya maksud:
Harga Menembus Support/Resistance (Breakout)
Garis support/resistance tentu bukanlah merupakan garis absurd yang sanggup mengatur pergerakan harga. Sekalipun terdapat kecenderungan harga akan tertahan apabila berada di (atau telah menyentuh) garis ini tetapi itu tidak menutup kemungkinan akan terjadinya harga sanggup memecah/menembus pertahanan yang terbentuk dari garis support/resistance.
Garis support/resistance tentu bukanlah merupakan garis absurd yang sanggup mengatur pergerakan harga. Sekalipun terdapat kecenderungan harga akan tertahan apabila berada di (atau telah menyentuh) garis ini tetapi itu tidak menutup kemungkinan akan terjadinya harga sanggup memecah/menembus pertahanan yang terbentuk dari garis support/resistance.
Tertembus atau terpecahnya support/resistance ini dikenal dengan istilah “breakout”. Lebih tepatnya, pecahnya suatu support disebut dengan “break down” dan pecahnya suatu resistance disebut dengan “break up”. Sedangkan pecahnya suatu hubungan cinta hanya disebut “BREAK”! #Eeeaaa! Walaupun terdapat istilah yang beraneka ragam, trader forex biasanya hanya menyebut suatu perpecahan tadi dengan istilah breakout.
Tertembusnya suatu support akan menciptakan support tersebut berkembang menjadi resistance. Sebaliknya, resistance yang tertembus akan berkembang menjadi support. Semakin berpengaruh support (strong support) yang tertembus maka ia akan berkembang menjadi resistance yang sama berpengaruh pula (strong resistance). Begipula kalau strong resistance yang tertembus, ia akan berkembang menjadi support yang sama berpengaruh atau strong support.
Pada dasarnya kriteria penembusan ini berlaku (valid) kalau harga dari suatu sesi ditutup di luar batas support/resistance. Support dinyatakan tertembus apabila harga suatu sesi ditutup di bawah garis support. Sedangkan resistance dinyatakan tertembus apabila harga penutupan berada di atas garis resistance. Mengenai kriteria ini akan kita bahas lebih lanjut pada potongan khusus.
Harga Gagal Menembus Support/Resistance (Pullback)
Bila harga gagal menembus suatu support/resistance yang ada dan cenderung kembali menguji level support/resistance sebelumnya maka kondisi menyerupai ini sanggup dikatakan sebagai pullback. Silahkan perhatikan referensi gambar di bawah terlebih dahulu:
Bila harga gagal menembus suatu support/resistance yang ada dan cenderung kembali menguji level support/resistance sebelumnya maka kondisi menyerupai ini sanggup dikatakan sebagai pullback. Silahkan perhatikan referensi gambar di bawah terlebih dahulu:
Terlihat pada gambar, saat harga mendekati atau menyentuh suatu support/resistance, harga bergerak berbalik arah. Sampai pada kesudahannya harga menguji kembali level support/resistance yang sama dan berhasil menembusnya.
Sama halnya dengan breakout, pullback pun mempunyai kriterianya sendiri. Namun, barangkali, kriteria yang terdapat pada kondisi ini (pullback-red) lebih rumit untuk dipahami ketimbang kriteria yang terdapat pada breakout alasannya pada pullback ini, tak jarang dibutuhkannya keterampilan dalam membaca pola candle (candlestick pattern) yang terbentuk pada area support/resistance untuk menilai apakah harga telah terkonfirmasi sebagai pemantulan ataukah belum.
Seperti itulah support dan resistance. Mereka menjadi dasar dari segala teknik yang dilakukan teknikalis alasannya pada umumnya segala bentuk teknik dan metode yang mereka gunakan mengutamakan batas-batas support/resistance sebagai momentum ataupun untuk penentuan sasaran loss/profitnya. Sekalipun ada teknik yang tidak menampilkan batas-batas tersebut, indikator yang digunakannya itu sendiri pastilah sudah mewakili apa yang menjadi sifat-sifat support/resistance. Tidak sependapat? Mohon maaf kalau begitu, mungkin Anda sendiri yang kurang memahami fungsi dari indikator itu sendiri. Indikator-indikator teknikal akan saya bahas lebih lanjut pada potongan Indikator Teknikal.
Share This :
comment 0 komentar
more_vert