Tips Membaca Candlestick Binary atau Forex Simpel Dan Akurat
Membaca candlestick tidak semata-mata menghafal dan mengenal formasi-formasinya saja. Banyak buku mereferensikan beratus-ratus pola candlestick, dengan setiap pola mempunyai gosip dan keterangan untuk mengetahui apa yang akan terjadi berikutnya di pasar Binary atau Forex.
Nyatanya, menghafal ratusan pola candlestick tidak menciptakan perbedaan signifikan pada performa trading Anda. Sebut saja Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan entah apalah itu namanya. Terlalu banyak, bikin pusing, dan tidak praktis.
Sebenarnya, Anda tidak perlu menghafal semua pola untuk analisa candlestick. Anda hanya perlu tahu citra besar cara membaca candlestick, alasannya ialah setiap candle intinya sudah bisa menginformasikan struktur harga, kekuatan tren, dinamika Buyer melawan Seller, dan proyeksi arah harga akan bergerak nantinya.
Empat Elemen Dasar Sebagai Panduan Membaca Candlestick
Langkah 1: Perang Candlestick
Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi alasannya ialah perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick ialah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontrol, dan pihak mana mempunyai peluang lebih besar untuk memenangkan pertempuran berikutnya.
Langkah 2: Pahami Konteks (Gambaran Besar) Saat Analisa Candlestick
Perlu digarisbawahi, candlestick tidak sanggup diamati dalam satu pola saja, tanpa mengetahui dinamika harga sebelumnya. Analisa candlestick harus dicermati dengan memperhitungkan pula pergerakan harga lampau. Karena itu, setiap kali kita coba membaca candlestick atau gugusan harga, kita harus mempertanyakan beberapa hal berikut:
- Apakah candlestick terkini ukurannya lebih kecil atau besar dari candle sebelumnya?
- Apakah perubahan ukuran tersebut berarti?
- Apakah perubahan terjadi saat sesi trading tak aktif? Misalnya, candlestick pada pasangan-pasangan mata uang EUR sering mengkerut atau mengecil pada sesi Asia alasannya ialah volume trading-nya juga kecil.
Poin-poin di atas penting untuk dipegang semoga kita terhindar dari ajaran sempit yang membatasi pemahaman citra besarnya. Berbekal pegangan itu, kini kita sanggup mengeksplor 4 elemen penting untuk membaca candlestick:
Elemen 1: Ukuran Badan Candlestick
Ukuran badan (body) candlestick adalah poin awal yang elok alasannya ialah kita bisa sanggup banyak gosip darinya.
- Panjang tubuh candlestick menawarkan kekuatan salah satu pihak.
- Ukuran tubuh memanjang berarti menampilkan menguatnya momentum.
- Saat tubuh mengecil, berarti momentum juga bertambah pelan.
Singkatnya, panjang tubuh menawarkan seberapa jauh harga telah bergerak selama durasi candle tersebut (timeframe per candle).
Elemen 2: Panjang Sumbu Candlestick (Wick)
Panjang sumbu candlestick menginformasikan volatilitas pergerakan harga.
- Sumbu panjang mengindikasikan bahwa harga bergerak cepat selama durasi candlestik terkait, tapi mengalami penolakan alasannya ialah adanya perlawanan.
- Jika sumbu bertambah panjang, berarti volatilitas semakin meningkat. Hal ini sering terjadi di tamat sebuah tren, sebelum harga berbalik arah, atau ketika harga mendekati Support Resistance penting.
Elemen 3: Rasio Panjang Badan dan Sumbu
Mulai dari sini kita sudah bisa menerima citra besar dalam membaca candlestick.
- Mana yang lebih panjang, tubuh atau sumbu candlestick?
- Pada ketika tren dengan momentum tinggi, Anda akan sering mendapati candlestick berbadan panjang dengan sumbu lebih kecil.
- Saat pasar sedang dilanda ketidakpastian, volatilitas meningkat sehingga tubuh candlestick mengecil, tapi sumbunya lebih panjang.
Elemen 4: Posisi Badan Candlestick
Elemen ini merupakan pengembangan dari elemen sebelumnya.
- Apakah Anda menemukan candlestick bersumbu panjang dengan posisi tubuh berada di salah satu ujungnya? Hal ini menawarkan perlawanan.
- Candlestick dengan posisi tubuh di tengah-tengah sumbu bawah dan atas mengindikasikan keraguan/ketidakpastian di pasar.
Dengan memahami semua elemen dasar di atas, kita sanggup membaca candlestick tanpa perlu menghafal bentuk atau namanya satu per satu.
Penampilan candlestick pada masing-masing trading platform (MT4, cTrader, Tradingview, dsb.) bisa saja berbeda. Namun dengan memahami 4 elemen dasarnya, kita masih sanggup membaca candlestick dengan akurat, bagaimanapun tampilannya pada chart.
Contoh Analisa Candlestick Pada Chart
Sampai di sini, kita sudah mengupas setiap elemen-elemen dasar untuk analisa candlestick. Sekarang, dengan pengetahuan tersebut kita sanggup mengunakannya untuk membedah grafik harga.
Contoh #1
Perhatikan arah pergerakan harga pada chart di bawah ini. Berikut ialah uraian mengenai gosip pergerakan harga menurut analisa candlestick:
- Selama Downtrend, candlestick menampilkan tubuh merah panjang dengan sumbu kecil atau tak bersumbu sama sekali. Artinya, momentum Bearish masih kuat.
- Di posisi bawah, kita menemukan penolakan. Satu candle saja belum cukup untuk memastikan sinyal pembalikan arah. Reversal gres terkonfirmasi ketika harga ditutup lebih tinggi daripada pembukaan candle.
Contoh #2
Pada tumpuan di bawah, harga memperlihatkan kondisi pasar sideways. Beginilah cara kita membaca candlestick dalam kondisi tersebut:
- Harga terjun ke bawah di sisi kiri dengan candle Bearish berpengaruh dan tiada satupun Bullish candle di tengah-tengahnya.
- Berikutnya, panjang tubuh candlestick mulai mengerut, tapi ekornya semakin panjang. Artinya, momentum sedang melemah.
- Harga kembali mengarah ke titik Support sebelumnya, dan kini bermetamorfosis Resistance. Candlestick menampilkan penolakan pada titik tersebut.
- Saat harga mendekati titik Support di bawah, tubuh candle semakin mengecil dan ekor semakin sering muncul. Ini merupakan indikasi keraguan pasar. Artinya, kecil kemungkinan harga untuk menembus Support.
- Sebelum harga terjun menembus Support, harga tampil membentuk barisan candlestick Bearish saja, yang berarti momentum menurun juga semakin kencang.
Contoh #3
Pada tumpuan terakhir, terbentuk pola candlestick klasik di tamat tren. Pola candlestick tersebut merupakan landasan untuk menentukan kapan harga akan berbalik arah.
- Selama Uptrend, analisa candlestick menyorot tubuh candle yang terlihat terang memanjang dan sumbunya mengecil.
- Berikutnya, muncul dua candlestick dengan ekor memanjang ke bawah. Indikasinya, harga berusaha bergerak ke bawah, tapi tekanan Seller masih belum cukup kuat.
- Setelah aksi sell-off gagal tadi, tubuh candlestick semakin mengecil, sehingga mencerminkan bahwa tren sudah mulai kehilangan momentumnya.
- Dari situ muncullah candlestick Bearish tanggapan dengan ukuran tubuh panjang, yang mengonfirmasikan pembalikan arah untuk menurun.
Kesimpulan: Anda Tidak Butuh Menghafal Pola Candlestick
Dengan artikel ini, Anda sudah bisa memahami arti dari masing-masing candlestick tanpa perlu menghafal nama dan gugusan setiap pola candlestick. Perlu dicatat, untuk menjadi trader profesional kita harus membuatkan seni administrasi di luar kebiasaan pasar dan menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam bertrading.
Intinya, dengan mempelajari dasar-dasar elemennya, Anda sanggup membaca candlestick dengan lebih sederhana dan akurat, ibarat mengetahui perbandingan kekuatan antara Buyer melawan Seller, siapa yang dominan, dan pihak mana yang sedang tertekan. Jika Anda memahami hal-hal tersebut, maka membaca pasar dan memperkirakan arah harga selanjutnya akan jauh lebih mudah, ketimbang harus menghafal satu per satu pola candlestick yang ada.
Share This :
comment 0 komentar
more_vert