Broker-Broker Forex Tutup Trading Euro Jelang Referendum Utang Yunani

Broker-broker forex mengambil tindakan preventif jelang referendum bailout utang Yunani. FxPro, yaitu salah satu broker forex yang gres saja mengumumkan peringatan trading menjelang pelaksanaan referendum utang Yunani, yang akhir-akhir menjadi gosip yang paling menyita perhatian pasar. FxPro yang sudah teregulasi oleh FCA dan CySEC ini mengirimkan peringatan pada para kliennya, bahwa mereka telah mengambil tindakan preventif yang paling bijak demi menghindari kemungkinan jelek yang dapat saja ditimbulkan oleh hasil referendum bailout utang Yunani besok.



Kebijakan tersebut yaitu dengan menaikkan margin requirements menjadi 2 persen atau leverage 50:1 untuk instrumen-instrumen trading sebagai berikut:
- Pair-pair Euro (termasuk EUR/USD)
- Mata uang-mata uang G20
- Logam mulia

Limit margin yang menjadi 1:50 tersebut hanya akan diaplikasikan ke posisi trading yang gres dibuka pada hari Jumat (03/07) ini, dan berlaku sampai hari Senin tanggal 6 Juli pada pukul 02:00 pagi waktu server FXPro, atau kebijakan tersebut dapat berubah berdasarkan kondisi.

Broker-Broker Forex Yang Menutup Trading Euro Jelang Referendum Utang Yunani

Broker-broker Forex sepertinya telah mengambil pelajaran yang sangat berharga dari insiden pencabutan pegging CHF terhadap Euro oleh SNB, dimana kala itu, broker-broker forex banyak yang harus menghadapi kebangkrutan besar. Selain FXPro, broker-broker lain yang memberlakukan tindakan preventif dari efek jelek yang mungkin ditimbulkan oleh referendum utang Yunani antara lain yaitu Alpari, EXNESS, FXTM, FXCM, Liteforex, FirewoodFX, serta MFXBroker.

MFXBroker, contohnya, tetapkan untuk meningkatkan margin requirements untuk semua saya menjadi 1:100 mulai hari ini Jumat ini juga, sejak pukul 18:00 waktu server, dan berlaku sampai hari Senin. Sedangkan FirewoodFX menyarankan semoga para klien tidak membuka posisi yang melibatkan pair-pair Euro sesudah NFP AS pada tanggal 2 Juli kemarin.

Share This :