Untuk sanggup sukses di trading forex MT4 maupun option binary diperlukan Money Management (MM). Lalu pengelolaan MM yang bagaimanakah biar trader sanggup eksis dan bertahan di forex market? Di artikel ini kita akan mengkaji bagaimana trader sanggup mengelola dengan memanfaatkan Money Management beserta contoh-contoh yang terjadi di dalamnya.
Pada umumnya kita menyimpan uang di bank, lemari, brankas, atau bawah kasur. Cara ini tidak sanggup menyebarkan keuntungan. Uang yang kita simpan di bank tentu saja ada buku tabungan, rekening koran, deposito. Sedangkan kalau kita menyimpan uang pada broker, kita akan mendapatkan balance sesuai dengan nominal yang kita depositkan ditambah dengan keuntungan.
Daripada kita menaruh uang di dalam almari atau hanya disimpan di bank, bukankah lebih baik dikembangkan saja uangnya di forex? Cara ini akan jauh lebih menguntungkan daripada hanya disimpan di bawah kasur. Walaupun begitu, di forex ini kita tidak selamanya sanggup profit, dan tidak selamanya pula loss itu hanya satu kali lalu profit kembali, tapi sanggup saja terjadi loss berturut-turut.
Penggunaan Stop Loss (SL) yang besar memang mendatangkan win percentage yang tinggi, tapi bagaimana kalo terjadi loss berturut-turut? Untuk membalikkan keadaan itu sangat berat. Profit yang didapat berbulan-bulan hasilnya amblas dalam semalam. Psikologi kita pun semakin drop, yang hasilnya berdampak dengan kualitas trading kita.
Broker telah menyediakan seperangkat peralatan software yang memungkinkan kita untuk melaksanakan penjualan dan pembelian valas sebesar jumlah balance yang kita depositkan. Dengan begitu kiprah kita hanya mencari sistem yang sanggup menghasilkan Risk vs Reward = 1:1, semakin besar perbandingannya maka akan semakin baik. Biasanya trader lebih suka memakai Risk:Reward = 1:3 di mana hanya butuh 33% win atau BEP.
Risk sanggup diartikan risiko loss yang ingin diambil per trading, tentukan dulu jumlah loss yang ingin diambil, perkirakan kalau terjadi loss 3-4 kali berturut-turut, akun kita tidak bakalan jeblok jauh. Kita ambil pola risk 2% per trade. Jika terjadi loss 3 kali berturut-turut, maka akun hanya jeblok 6%, tinggal trading ke-4 nya yang menghasilkan profit dengan RR 1:3 yang akan menghapus semua loss kita tadi.
Intinya bukan profit yang paling diutamakan, tapi pembentukan huruf profesional trader lah yang akan menciptakan kita sukses di bisnis ini. Toh profit akan mengikuti dengan sendirinya. Memang sih ada banyak cara cepat menciptakan uang dari $100 menjadi $50.000 dalam waktu beberapa bulan saja, tapi yang terjadi nanti adalah, psikologi kita tidak siap mendapatkan kenyataan saat mengalami drop.
Artinya dengan persentase kemenangan yang tinggi menyerupai itu saat drop, saya yakin uang kita sanggup juga amblas 50% atau lebih parah lagi MC sehingga harus mengulang dari awal lagi. Dan sistem menyerupai itu biasanya tidak ramah terhadap broker, jadi siap-siap saja ditendang broker. Tentu kita tidak mau trading mulai dari awal terus bukan?
Pada umumnya kita menyimpan uang di bank, lemari, brankas, atau bawah kasur. Cara ini tidak sanggup menyebarkan keuntungan. Uang yang kita simpan di bank tentu saja ada buku tabungan, rekening koran, deposito. Sedangkan kalau kita menyimpan uang pada broker, kita akan mendapatkan balance sesuai dengan nominal yang kita depositkan ditambah dengan keuntungan.
Daripada kita menaruh uang di dalam almari atau hanya disimpan di bank, bukankah lebih baik dikembangkan saja uangnya di forex? Cara ini akan jauh lebih menguntungkan daripada hanya disimpan di bawah kasur. Walaupun begitu, di forex ini kita tidak selamanya sanggup profit, dan tidak selamanya pula loss itu hanya satu kali lalu profit kembali, tapi sanggup saja terjadi loss berturut-turut.
Penggunaan Stop Loss (SL) yang besar memang mendatangkan win percentage yang tinggi, tapi bagaimana kalo terjadi loss berturut-turut? Untuk membalikkan keadaan itu sangat berat. Profit yang didapat berbulan-bulan hasilnya amblas dalam semalam. Psikologi kita pun semakin drop, yang hasilnya berdampak dengan kualitas trading kita.
Broker telah menyediakan seperangkat peralatan software yang memungkinkan kita untuk melaksanakan penjualan dan pembelian valas sebesar jumlah balance yang kita depositkan. Dengan begitu kiprah kita hanya mencari sistem yang sanggup menghasilkan Risk vs Reward = 1:1, semakin besar perbandingannya maka akan semakin baik. Biasanya trader lebih suka memakai Risk:Reward = 1:3 di mana hanya butuh 33% win atau BEP.
Risk sanggup diartikan risiko loss yang ingin diambil per trading, tentukan dulu jumlah loss yang ingin diambil, perkirakan kalau terjadi loss 3-4 kali berturut-turut, akun kita tidak bakalan jeblok jauh. Kita ambil pola risk 2% per trade. Jika terjadi loss 3 kali berturut-turut, maka akun hanya jeblok 6%, tinggal trading ke-4 nya yang menghasilkan profit dengan RR 1:3 yang akan menghapus semua loss kita tadi.
Intinya bukan profit yang paling diutamakan, tapi pembentukan huruf profesional trader lah yang akan menciptakan kita sukses di bisnis ini. Toh profit akan mengikuti dengan sendirinya. Memang sih ada banyak cara cepat menciptakan uang dari $100 menjadi $50.000 dalam waktu beberapa bulan saja, tapi yang terjadi nanti adalah, psikologi kita tidak siap mendapatkan kenyataan saat mengalami drop.
Artinya dengan persentase kemenangan yang tinggi menyerupai itu saat drop, saya yakin uang kita sanggup juga amblas 50% atau lebih parah lagi MC sehingga harus mengulang dari awal lagi. Dan sistem menyerupai itu biasanya tidak ramah terhadap broker, jadi siap-siap saja ditendang broker. Tentu kita tidak mau trading mulai dari awal terus bukan?
Share This :
comment 0 komentar
more_vert